PRINSIP-PRINSIP
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DI
SEKOLAH DASAR
A. Hakikat dan Prinsip-Prinsip
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa
disekolah. Belajar merupakan masalah setiap orang, maka tidak mengherankan jika
belajar merupakan istilah yang asing bagi kita.
Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat
ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap
dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan
aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Peranan siswa dalam
proses belajar mengajar ini adalah suatu proses yang dialami oleh siswa
disekolah dalam mencari atau menambah pengetahuan. Belajar adalah suatu
aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman,
keterampilan dan nilai sikap.
Unsur minimal dalam sistem pembelajaran adalah
siswa, tujuan dan prosedur. Unsur dinamis pembelajaran pada diri guru terdiri
dari motivasi membelajarkan siswa. Proses belajar itu adalah kompleks sekali,
tetapi dapat juga di analisa dan diperinci dalam bentuk prinsip-prinsip atau
asas-asas belajar. Hal ini perlu kita miliki pedoman dan teknik belajar yang
baik diantaranya :
1.
Pembelajaran
harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntutnya dalam belajar untuk
mencapai cita-citanya.
2.
Pembelajaran
memerlukan bimbingan baik dari guru maupun buku pelajaran itu sendiri
3.
Pembelajaran
memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh
pengertian-pengertian.
4.
Pembelajaran
memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari dapat
dikuasainya.
5.
Pembelajaran
adalah suatu proses aktif dimana terjadi
saling pengaruh secara dinamis antara murid dengan lingkungannya.
6.
Pembelajaran
harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan.
7.
Pembelajaran
dikatakan berhasil apabila telah sanggup menerapkan ke dalam bidang praktek
sehari-hari.
Tujuan
pembelajaran pada dasarnya adalah rumusan kualifikasi kemampuan yang harus
dicapai oleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Sasaran dari tujuan
pembelajaran meliputi bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Secara khirarkis
tujuan dapat di urutkan dari mulai yang bersifat umum atau jangka panjang
sampai pada tingkat tujuan jangka panjang sampai dengan yang spesifik.
Pembelajaran Bahasa Indonesia dilaksanakan dengan
mengacu pada wawasan pembelajaran yang dilandasi prinsip Humanisme, Progresivme
dan rekonstruksionisme.
1.
Prinsip Humanisme berisi wawasan sebagai
berikut:
a. Manusia secara
fitrah memiliki bekal yang sama dalam upaya memahami sesuatu. Karena guru bukan
merupakan satu-satunya sumber informasi, siswa disikapi sebagai subjek belajar
yang secara kreatif mampu menemukan pemahaman sendiri dan dalam proses belajar
mengajar guru lebih banyak bertindak sebagai model, teman pendamping,
pemotivasi dan fasilitator.
b.
Perilaku
manusia dilandasi motif dan minat tertentu. Isi pembelajaran harus memiliki
kegunaan bagi siswa didik secara aktual, dalam kegiatan belajarnya siswa harus
menyadari manfaat penguasaan isi pembelajaran bagi kehidupannya, dan isi
pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan, pengalaman dan
pengetahuan peserta didik.
c.
Manusia
selain memiliki kesamaan juga memiliki kekhasan. Dengan maksud bahwa layanan
pembelajaran selain bersifat klasikal dan kelompok juga bersifat individual.
Selain ada yang dapat menguasai materi pembelajaran secara cepat juga ada yang
menguasai isi pembelajaran secara lambat dan siswa didik harus disikapi dengan
subyek yang unik, baik menyangkut proses merasa, berfikir dan karakteristik
individual secara hasil bentukan lingkungan keluarga, teman bermain maupun
lingkungan kehidupan sosial masyarakatnya.
2.
Prinsip progresifme beranggapan bahwa:
a.
Penguasaan pengetahuan dan keterampilan
tidak bersifat mekanistis tetapi memerlukan daya kreatifitas. Pemerolehan
pengetahuan dan keterampilan melalui kreativitas ini berkembang secara
berkesinambungan.
b.
Dalam proses belajarnya, siswa
seringkali dihadapkan pada masalah yang memerlukan pemecahan secara baru. Dalam
memecahkan masalah tersebut siswa perlu menyaring dan menyusun ulang pengalaman
dan pengetahuan yang dimilikinya secara coba-coba atau hipotesis. Dalam hal ini
terjadi cara berfikir yang terkait dengan suatu pengetahuan dengan pengalaman
atau pengetahuan lain melalui proses berpikir untuk menghasilkan sesuatu.
Terdapatnya kesalahan dalam proses memecahkan masalah maupun pada hasil yang
dibuahkan sebagai bagian dari kegiatan belajar merupakan sesuatu yang wajar.
3.
Prinsip konstruksionisme beranggapan
bahwa:
Dalam mengembangkan materi atau bahan ajar, juga
harus mempertimbangkan beberapa prinsip seperti sahih, tingkat kepentingan,
kebermanfaatan, layak dipelajari, menarik minat. Bahan yang dipelajari siswapun
harus memperhatikan ruang lingkup, tata urutan, keberlanjutan dan keterpaduan.
Agar kegiatan belajar terjadi secara efektif perlu
diperhatikan beberapa prinsip diantaranya :
1.
Motivasi,
yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsik
maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi
intrinsik dinilai lebih baik sebab berkaitan langsung dengan tujuan
pembelajaran itu sendiri.
2.
Perhatian
atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan motivasi.
Untuk memusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran bisa didasarkan terhadap
diri siswa itu sendiri dan terhadap situasi pembelajarannya.
3.
Aktivitas
belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila pikiran dan perasaan siswa tidak
terlibat aktif dalam situasi pembelajaran pada hakikatnya siswa tersebut tidak
belajar. Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang siswa
labih aktif belajar.
4.
Umpan
balik didalam belajar sangat penting, supata siswa segera mengetahui benar
tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Umpan balik dari guru, sebaiknya yang mampu
menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa
akan pelajaran tersebut.
5.
Perbedaan
individual adalah individu tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang lain.
Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan hakikat
mereka masing-masing.
Pemberian motivasi, pemusatan perhatian, pemilihan metode dan media, pemberian umpan
balik dan memahami perbedaan individual merupakan hal yang penting untuk
memulai dalam suatu proses pembelajaran hendaknya guru memegang prinsip ini
untuk menjadi acuan agar dalam tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, guru
dapat mengolah proses pembelajaran dengan baik sehingga peserta didik yang ada
dalam proses pembelajaran tersebut dapat merasa kebutuhannya akan ilmu yang
disajikan oleh guru. Dalam kegiatan pembelajaran terdapat prinsip-prinsip kegiatan belajar
mengajar diantaranya adalah :
1.
Pembelajaran
berpusat pada anak sebagai pembangun pengetahuan
2.
Keseimbangan
estetika, logika, etika dan kinestetika
3.
Melakukan
sesuatu yang nyata untuk pengembangan keterampilan hidup
4.
Mengembangkan
kemampuan sosial dan emosional siswa
5.
Mengembangkan
keingintahuan, imajinasi dan fitrah Ber-Tuhan
6.
Mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah
7.
Mengembangkan
kreatifitas siswa
8.
Mengembangkan
kemampuan menggunakan ilmu, tekhnologi informasi dan komunikasi
9.
Menumbuhkan
kesadaran sebagai warga negara yang baik
10.
Belajar
sepanjang hayat
11.
Perpaduan
kompetisi, kerjasama dan setia kawan
B.
Dampak Memahami Prinsip-prinsip Pembelajaran
Bahasa Indonesia Bagi Guru SD
Dampak bagi guru jika telah memahami prinsip-prinsip
pembelajaran bahasa Indonesia adalah: a) guru menempati kedudukan sentral dalam
pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia, b) guru lebih kreatif dan inovatif
dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan berbahasa. c) guru dapat lebih
mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu, tekhnologi informasi dan komunikasi.
d) guru dapat menumbuh kembangkan kesadaran bagi warga Negara yang baik. e)guru
merasa harus belajar sepanjang hayat. f) guru dapat melakukan kompetisi,
kerjasama dan solideritas dengan cara sehat.
Langkah awal yang harus dilakukan guru dalam
melakukan perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia di SD. Tema ditetapkan
berdasarkan tujuan dalam program pembelajaran yang ingin dicapai. Tema yang
dipilih mengarah pada upaya meningkatkan atau mengembangkan kemampuan berbahasa
siswa melalui kegiatan pembelajarannya. Selain itu guru dapat merumuskan tujuan
pembelajaran khusus. Berdasarkan tema terpilih dan kompetensi dasar yang harus
dikembangkannya, kemudian dijabarkan menjadi beberapa tujuan pembelajaran
khusus yang diharapkan dapat dicapai siswa selama dan setelah pembelajaran
berlangsung. Dan juga dapat merumuskan bahan ajar dan langkah-langkah
pembelajaran. Menetapkan bahan ajar menetapkan langkah-langkah pembelajarannya.
Bahan ajar yang dipilih adalah yang menunjang tema dan berhubungan dengan
strategi pembelajaran bahasa Indonesia yang lebih mencerminkan hakekat dan
fungsi bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.